Senin, 01 Februari 2010

Perjalanan Mengenal Musik

Musik adalah salah satu cara dalam meluapkan perasaan, sejak kecil saya memang menyukai musik meski hanya sebagai konsumen, ketika SD-SMP pun,saya senang sekali menghapal lagu-lagu daerah, meski ketika menyanyikannya sampai sekarang pun suara saya masih fals.
Saya mulai mengenal alat musik ketika masih  kelas 5 sd, sudah pasti semua anak seusia itu harus bisa memainkan alat musik mengingat itu adalah pelajaran wajib di sekolah (Kecuali sekolah-sekolah yang menganggap musik itu haram). Namun alat musik yang saya mainkan bukan gitar, bass, atau sebagainya. Melainkan adalah saron, kendang dan gong yang merupakan alat musik tradisional, atau disebut juga dengan musik karawitan. Di SD dulu, memang pelajaran favorit saya adalah kesenian daerah, entah kenapa, memang menyenangkan sekali rasanya bila bernyanyi bersama teman. Kemudian di SMP, pelajaran karawitan makin berlanjut ke tingkat yang lebih sukar, ditambah lagi ada alat musik recorder yang menjadi bahan ujian sekolah untuk kelulusan, saya sempat kesukaran belajar alat musik tersebut, sampai sekarang pun saya cuma bisa memainkan do-re-mi-fa-so-la-si-do saja, tidak pernah bisa jika disuruh memainkan suatu lagu,,
Saya berkenalan dengan gitar ketika kelas dua SMU, karena memang ada pelajaran musik. Kalo di SMU saya pembagian bukan berdasarkan minat pada seni,sehingga semua dipaksa harus bisa menguasai ilmu nya,ketika itu  kelas 1 belajar tari-tarian, kelas 2 belajar musik dan pertunjukan, dan kelas 3 belajar menggambar. Dan teman-teman saya adalah orang-orang yang pandai dalam musik, saya pun akhirnya diajak main band bareng, Awal perkenalan saya dengan dunia band adalah ketika diajak maen dalam suatu acara di sekolah, seingat saya itru adalah acara lomba antar kelas akhir semester. Saya masih ingat penampilan pertama saya bersama teman membawakan dua buah lagu, yaitu Ungu ‘Maafkan aku’ dan Gigi ‘Kepastian yang kutunggu’, banyak cerita yang lucu dari penampilan pertama kami, Mulai dari kostum yang “tidak terkostum” sama sekali, padahal semua band lain memakai kostum yang ‘wah’ dan kompak, dan kita pun juga kompak dengan memakai seragam SMU biasa(Alias kita belum sempat memikirkan kostum yang akan dipakai), kemudian kita mendapat kesialan yang bertubi-tubi seperti terpilih maen pada giliran pertama (saya agak kurang yakin itu sistemnya diundi atau tidak), senar gitar yang putus 5 menit sebelum mulai bermain, dan mic yang copot dari kabelnya ketika di tengah lagu tanpa disadari oleh sang vokalis.Namun berawal dari hal tersebut saya semakin senang dengan musik dan terus menerus berlatih (meskipun saya tidak giat), dan hingga kini berdiri di bangku kuliah,saya masih meneruskan hobby saya dengan teman-teman di fakultas kedokteran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata kata Anda, Motivasi bagi Saya

PENCARIAN