Selasa, 16 November 2010

WAWASAN ALMAMATER

img_0056 uns logo

Pengertian Universitas
Universitas atau “University" merupakan tempat dimana seluruh gejala yang ada di alam semesta ini dilihat, diamati, dipelajari, diteliti, dianalisis, dicatat, didokumentasikan, diajarkan disebarluaskan, dan diamalkan. Hasil pengamatan, kajian, dan penelitian tersebut adalah berupa ilmu pengetahuan yang kemudian diajarkan, disebarluaskan, dan diamalkan untuk kemaslahatan hidup seluruh umat manusia.
Hakekat Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan merupakan proses, methode dan produk akhir:
1. Proses: Rangkaian aktifitas yang mempunyai karakteristik tertentu (seperti manusia) yang mempunyai maksud tertentu dan bersifat kognitif (baru memberi pengetahuan pada seseorang), belum mempengaruhi (affektif). Tujuan ilmu pengetahuan adalah "explanation" (untuk empirisme) dan "understanding" atau 'verstehen" (untuk phenomenologi).
2. Methode: Prosedur dari pikiran (human mind), langkah dan tindakan yang harus dilakukan (seperti observasi, deskripsi, definisi, kategorisasi, eksperimentasi, generalisasi, evaluasi, dan prediksi). Dari apa yang dimengerti oleh pikiran kita tentukan langkah lanjutan seperti identifikasi, koleksi, formulasi, dediksi, verifikasi, dlsb.
3. Produk: Pengetahuan itu sendiri.
Proses Diagram Ilmu Pengetahuan

ilmu pengetahuan merupakan kompilasi fakta;
Fakta adalah rangkalan proposisi; Proposisi adalah koleksi pernyataan;
Pernyataan adalah kalimat yang menjadi pengetahuan tertentu
(empiric, replicable, quantifiable, verifiable, measurable)
Aliran Empirisme
Ilmu pengetahuan adalah satu karena dasar, methodologi dan tujuannya adalah sama. Tidak ada "natural science" atau "social science." Yang ada adalah "unified science" atau "universal science." Tujuan pengetahuan adalah menemukan objektifikasi sesuatu seperti apa adanya dengan suatu distansi.
Aliran Phenomenologi
Membedakan antara natural science" dan "social science"yang menjadi fakta adalah gejala yang disebut appearance" atau sesuatu yang kelihatan dan mempunyai arti. Tidak ada distansi antara manusia dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan didapat dengan cara satu interaksi dialektis antara orang yang mengamati dengan sesuatu yang lain yang diamati.
Tugas Alma Mater
1. Kognitif: memberi pengetahuan utamanya kepada anak-anak didiknya (mahasiswa)
2. Affektif: mengubah sikap akan-anak did iknya (mahasiswa)
3. Psikomotorik: mengubah perilaku anak-anak didiknya (mahasiswa)
Wawasan Kemahasiswaan
1. Mahasiswa sebagai insan yang memiliki berbagai dimensi, yaitu sebagai bagian dari: (a) civitas akademika, (b) generasi muda bangsa yang terdidik untuk menggunakan penalaran, (c) pelaku sejarah yang ikut berperan dan menentukan sejarah, (d) warganegara.
2. Peran pendidikan tinggi amat penting dan strategis: kegiatan penelitian dan keilmuan dapat menghasilkan berbagai pemikiran dan konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia serta budaya bangsa, (b) pengembangan Ipteks dapat menghasilkan rekayasa teknologi dan karya seni yang bermutu sesuai kebutuhan pembangunan.
3. Generasi muda termasuk mahasiswa telah berperan dalam perjuangan kemerdekaan.
4. Sebagai aset nasional dan sumberdaya insani yang strategis, mahasiswa perlu diberi peluang seluasluasnya untuk mengaktualisasikan dirinya secara utuh: (a) kebebasan akademik dalam rangka pengembangan Ipteks dan mitra dosen dalam proses belajar dan mengajar, (b) penataan Ormawa senantiasa berpegang pada prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa, (c) peka terhadap masalah yang sedang berkembang di masyarakat dan diberi peluang untuk ikutserta dalam menanggulangi berbagai masalah masyarakat, (d) memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warganegara yang lain.
Pengembangan kemahasiswaan diselenggarakan dengan strategi yang tepat melalui pendekatan sistem, dengan memperhatikan seluruh komponennya, seperti: mahasiswa, tenaga pembimbing, sasaran, materi, metoda, dana, sarana, kelembagaan, program dan kegiatannya.
Sasaran Khusus
1. Sikap ilmiah para mahasiswa dididik dan dilatih agar memiliki: (a) hasrat ingin tahu dan belajar terus menerus, (b) daya analisis yang tajam, (c) kejujuran, (d) rasa tanggungjawab yang tinggi, (e) keterbukaan terhadap pendapat baru, pendapat yang berbeda, dan kritis, (f) siskap bebas dari prasangka, (g) orientasi masa depan, (h) sikap mengharagai nilai, norma, kaidan dan tradisi
2. Sikap keahlian atau profesional para mahasiswa perlu diberi motivasi agar memiliki: (a) keinginan untuk mencapai tingkat keahlian yang lebih tinggi, (b) kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat dan kemampuan serta arah profesinya, (c) etika profesi yang tinggi, (d) kesejawatan yang tinggi.
Pemberdayaan Mahasiswa
•  MemberikanPencerahan
•  Menggugah Kesadaran Akan: Hakekat kita sebagai makhluk tertinggi ciptaan Sang Maha Khaliq; Hakekat kita sebagai makhluk sosial; Hakekat kita sebagai makhluk sosial; Pelestarian lingkungan; Penghormatan akan HAM, dlsb.
•  Menanamkan Nilai-nilai Keluhuran: Nilai-nilai Ketuhanan; Nilai-nilai Kemanusiaan; Nilai-nilai Kebangsaan; Nilai-nilai Demokrasi; Nilai-nilai Persamaan, Keadilan, dlsb.
•  Memberikan Pencerdasan
•  Memperluas wawasan dan penguasaan IPTEKS;
•  Melatih Ketrampilan di berbagai bidang kehidupan.
Ruang Lingkup Pemberdayaan:
•  Penalaran dan Keilmuan
•  Minat, Bakat & Karier
•  Kesejahteraan
•  Organisasi
•  Pengabdian Pada Masyarakat
Pembimbing Mahasiswa
Dosen atau tenaga kependidikan yang karena tugas atau jabatannya ikut bertanggungjawab menangani bidang kemahasiswaan. Mereka dituntut untuk:
•  Memilik pengetahuan, pengalaman dan berminat pada bidang kemahasiswaan
•  Bersedia ditugaskan pada bidang kemahasiswaan
Hakekat Manusia
•  Manusia adalah makhluk dua dimensi (bidimensional human being) karena ia diciptakan dari dua unsur yang berbeda, yaitu unsurtanah yang kotor dan unsur ruh yang suci;
•  Manusia memiliki dua kecenderungan yang berbeda, yaitu kecenderungan untuk berbuat yang tidak baik, hina dan nista, serta kecenderungan untuk berbuat yang baik, suci dan mulia;
•  Kepadanya kemudian diberikan kebebasan untuk memilih, apakah mau berbuatyang tidak baik, yang akan membawanya ke arah kehinaan dan kenistaan, atau berbuat yang baik, yang akan membawanya ke arah kemuliaan;
•  Pilihan yang dilakukan olehnya akan menentukan nasib mereka, baik di dunia maupun di akherat;
•  Agar manusia tidak tersesat didalam memilih maka oleh Sang Maha Khaliq diajarkan kepadanya ilmu Pengetahuan dan diberikan kepadanya petunjuk berupa agama;
•  Ilmu pengetahuan dan Agama dengan demikian merupakan kebutuhan penting bagi setiap insan manusia.
Pentingnya Ilmu Pengetahuan dan Agama
Albert Einstein:
Ilmu pengetahuan tanpa agama akan buta, sebaliknya Agama tanpa ilmu pengetahuan akan lumpuh." David Hume: Akal itu ibarat seberkas sinar akan bisa pergi ke mana-mana kalau ada yang membawa, dan yang membawa akal ke mana-mana adalah nafsu."
Sukanto:
•  Didalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang disebut qalbu. Kalau segumpal daging itu baik, maka baiklah manusia, kalau buruk, maka buruklah manusia;
•  Qalbu atau hati nurani merupakan pusat gravitasi dari seluruh aktivitas manusia. Qalbu atau hati nuranilah yang menggerakkan akal maupun seluruh anggota badan kita;
•  Oleh karena itu agar akal dan seluruh anggota badan kita digerakkan ke arah yang baik maka qalbu atau hati nurani kita harus senantiasa disirami dengan nilai-nilai keluhuran, termasuk nilai-nilai agama.
Sayid Muh Rasyid Ridha:
•  Ilmu adalah alat yang digerakkan oleh akhlak. Bila akhlak orang yang berilmu itu rusak maka ilmunya akan seperti pedang di tangan orang majnun (gila), berbahaya dan tidak berguna;
•  Ilmu telah berjasa memberi kemudahan hidup, juga untuk mati, tetapi tidak dapat memberi keindahan hidup;
•  Dengan ilmujarakjauh mudah dicapai, alam bagaikan siang, bumi dan ruang angkasa dapatdijelajahi, dan sebagainya, tetapi hidup bertambah seram dan suram;
•  Keindahan hidup baru ada setelah manusia mampu meningkatkan akhlak, bersikap baik dalam segala segi kehidupannya;
•  Ilmu mempermudah, sedangkan akhlak memperindah.
(DIUNDUH DARI GERBANG.UNS.AC.ID)

PENCARIAN